Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) akan meningkatkan keamanan internet di Indonesia. Sebuah program dan tim khusus dibentuk untuk tujuan ini.
Sebagai langkah awal, akan diseleksi 50 orang untuk digembleng agar memiliki keahlian tingkat dunia di bidang keamanan internet. Penanggung jawab program, Yusep Rohmansyah, mengatakan, cyber security merupakan isu serius di banyak negara, baik dalam sektor pemerintahan maupun sektor swasta.
Tak main-main, biaya proyek ini mencapai 5,5 juta dollar AS yang didapat dari hibah Korea International Cooperation Agency (KOICA).
"Kurangnya tenaga profesional membuat Indonesia mengalami banyak kerugian atas serangan cyber. Itulah kenapa program ini dirancang," kata Yusep, di Gedung Kemdikbud, Jakarta, Selasa (17/7/2012) malam.
Dosen ITB ini menjelaskan, proyek ini sudah dimulai bulan ini dan akan selesai pada Juni 2014. Nantinya akan ada tiga modul di dalamnya, yaitu pembangunan pusat cyber security, pendidikan program cyber security, serta R & D program.
Gedung pusat cyber security rencananya akan dibangun di Kampus ITB Jatinangor. Melalui program ini, 25 sarjana akan dilatih untuk mencapai tingkat dunia dalam keterampilan praktis cyber security, seperti teknologi kriptografi dan teknik hacking.
Sementara 25 orang lainnya merupakan staf senior bidang informasi yang akan dilatih sebagai konsultan atau petugas keamanan di lembaga-lembaga pemerintahan dan sektor swasta.
"Seleksi ini terbuka untuk umum. Dosen dan mahasiswa ITB juga akan terlibat dalam beberapa bidang," ujarnya. Untuk mencapai tujuan optimal, kata dia, Kemdikbud juga dilibatkan untuk membantu semua prosedur yang diperlukan. Seperti penyediaan lahan, pengiriman peralatan, dan pekerjaan administrasi lainnya.
Kemdikbud akan banyak terlibat dalam pemantauan, kemajuan, dan keberlanjutan proyek tersebut. "Pelatihan di luar negeri juga akan dilaksanakan, dan Pemerintah Korea akan membantu mengirimkan tenaga ahli untuk membuat rencana induk, desain arsitektur, dan saran teknis," paparnya.
Sebagai langkah awal, akan diseleksi 50 orang untuk digembleng agar memiliki keahlian tingkat dunia di bidang keamanan internet. Penanggung jawab program, Yusep Rohmansyah, mengatakan, cyber security merupakan isu serius di banyak negara, baik dalam sektor pemerintahan maupun sektor swasta.
Tak main-main, biaya proyek ini mencapai 5,5 juta dollar AS yang didapat dari hibah Korea International Cooperation Agency (KOICA).
Dosen ITB ini menjelaskan, proyek ini sudah dimulai bulan ini dan akan selesai pada Juni 2014. Nantinya akan ada tiga modul di dalamnya, yaitu pembangunan pusat cyber security, pendidikan program cyber security, serta R & D program.
Gedung pusat cyber security rencananya akan dibangun di Kampus ITB Jatinangor. Melalui program ini, 25 sarjana akan dilatih untuk mencapai tingkat dunia dalam keterampilan praktis cyber security, seperti teknologi kriptografi dan teknik hacking.
Sementara 25 orang lainnya merupakan staf senior bidang informasi yang akan dilatih sebagai konsultan atau petugas keamanan di lembaga-lembaga pemerintahan dan sektor swasta.
"Seleksi ini terbuka untuk umum. Dosen dan mahasiswa ITB juga akan terlibat dalam beberapa bidang," ujarnya. Untuk mencapai tujuan optimal, kata dia, Kemdikbud juga dilibatkan untuk membantu semua prosedur yang diperlukan. Seperti penyediaan lahan, pengiriman peralatan, dan pekerjaan administrasi lainnya.
Kemdikbud akan banyak terlibat dalam pemantauan, kemajuan, dan keberlanjutan proyek tersebut. "Pelatihan di luar negeri juga akan dilaksanakan, dan Pemerintah Korea akan membantu mengirimkan tenaga ahli untuk membuat rencana induk, desain arsitektur, dan saran teknis," paparnya.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar