Jakarta, (Kominfo.go.id) - Indonesia Open Source Award (IOSA) 2012 berikan penghargaan kepada instansi, mahasiswa, wartawan, tokoh dan komunitas atas prestasi dan karya-karyanya dalam pemanfaatan dan implementasi free and open source software (FOSS).
"Penghargaan ini diberikan kepada anak-anak bangsa yang berhasil menciptakan open source software lokal dan sebagai solusi untuk menurunkan angka pembajakan dan penggunaan software illegal," kata Menkominfo Tifatul Sembiring seusai menyerahkan penghargaan pemenang IOSA 2012 di Jakarta, Rabu (4/7).
Menurut Menkominfo, alternatif bagi pengguna saat ini cenderung membeli software-software dari asing. Adanya penciptaan software sendiri dari kreativitas anak bangsa tentu menjadi pilihan yang membanggakan.
"Umpamanya untuk penggunaan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK), wajib kiranya menggunakan open source, kecuali kalau software-software yang memang belum mampu dibuat." ujarnya
Sementara itu, pemenang IOSA 2012 diantaranya adalah katagori pemerintah pusat juara I diraih Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. Juara II oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir, juara III Lembaga Pertahanan Nasional. Tingkat pemerintah kota, juara I Pemerintah Kota Pekalongan Jawa Tengah, juara II Pemerintah Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, dan juara III Pemerintah Kabupaten Batang Jawa Tengah.
Kemudian Katagori sekolah, juara I SMA IT Ummul Quro Bogor Jawa Barat, juara II SMA Muhammadiyah Waleri Jawa Tengah, juara III SMKIT Smart Informatika Surakarta Jawa Tengah. Pemenang tingkat mahasiswa, juara I Adityo Baharmoko dari Universitas Negeri Semarang, juara II Fauzan Helmi Sudaryanto, Aulia Vivansyah Afif, Fajar Iman, Rasmunandar Rustam, Riza Herzego Nida Fathan, Suci Fadhilah dari Universitas Indonesia. Juara III Andre Pratama, Alfie Syahri, Cindy Putri P dari Universitas Gunadarma.
Penghargaan IOSA 2012, juga diberikan kepada wartawan, yang dipilih berdasarkan peran aktif menyumbangkan pemberitaan dan pembahas tentang open source di media massa yaitu Achmad Rouzni Noor dari Detiknet, Liliek Dharmawan dari Media Indonesia, Reza Wahyudi dari Tekno Kompas, dan Trisno Heriyanto wartawan Deikinet.
Sementara pada level tokoh, pemenangnya Edy Mulyanto, yang mendorong penggunaan open source pada bidang pendidikan melalui materi ajar dan mendorong mahasiswa menggunakan open source.
Sedangkan Hizkia Subiyanto, ia secara aktif mendorong industri digital kreatif yang menggunakan aplikasi open source, dan Mohammad Basyir Ahmad yang memiliki komitmen yang tinggi untuk menerapkan OSS di lingkungan pemerintahan.
Kemudian pada tataran komunitas adalah Blender Indonesia, memiliki karya digital kreatif berbasis open source, Forum Ubuntu Indonesia, aktif memiliki forum diskusi online dan darat, serta pengguna Blankon Malang, aktif menyediakan dukungan teknis pada proses migrasi open source di lingkungannya. (yura)
0 komentar:
Posting Komentar